Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Teruntuk Anak Tercinta yang Kini Telah Beranjak Dewasa . . [ Bunda, Merindukanmu Nak .. ]

Gambar
Ada istilah orangtua kaya anak ikut kaya tapi belum tentu sebaliknya. Orangtua selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak - anaknya, mereka mampu mengorbankan apapun untuk kebahagiaan anaknya. Orangtua selalu berjuang bagaimanapun caranya agar sang anak mampu tumbuh dengan kecerdasan dan kesuksesan kedepannya. Namun ada kalanya ketika sang anak sudah tumbuh dewasa bahkan menajadi sosok yang sukses dan membanggakan, mereka harus iklas karena sang anak saat ini sudah bukan gadis atau jagoan yang mungil, lucu dan menggemaskan lagi.  Saat ini mereka telah tumbuh menjadi manusia dewasa yang sudah tahu arti kehidupan, tahu rasanya jatuh cinta bahkan tahu yang namanya jatuh bangun dalam meraih kesuksesan tersebut. Tak ada lagi tawa canda dirumah, tak ada lagi mainan yang berserakan dalam rumah, tak ada lagi rengekan minta jajan atau tangis sedih saat pertama terjatuh dari sepeda. Seketika rumah menjadi sepi, hening dan seperti tak berpenghuni. Sang ayah yang dulu gagah perkas

Kamu Akan Berhenti Mengeluh Ketika Melihat Perjuangan Para Hamba Tuhan Demi Sebuah Uang Recehan

Gambar
Dalam surat Ar Rahman sering kita jumpai bahkan sampai diulang sebanyak 31 kali yang berbunyi Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban ( Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? ) yang terletak di akhir setiap ayat yang menjelaskan nikmat Allah yang diberikan kepada manusia. Memang sudah sifat manusia, tidak pernah bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Tuhan.  Jika dibeberkan berapa banyak Allah memberi kita rezeky, pasti tidak akan mampu terhitung, jika dihitung berapa banyak oksigen yang kita hirup pasti sudah tak dapat terhitung. Allah Maha Pemberi, tapi terkadang manusia lah yang tidak pernah bersyukur atas segala nikmatNya, selalu mengeluh dan selalu menjadi manusia paling menderita didunia ini. Jika kita lihat kebawah masih banyak manusia yang jauh lebih menderita dari kita. Jika kita lihat betapa mereka sangat kesulitan hanya untuk menyambung hidup mereka, untuk makan saja mereka harus memikirkan setiap harinya, bagaimana mereka dapat membeli

Jadi " MAK COMBLANG " Bukan Sekedar Ngenalin Terus Lepas Tangan. Ada Tanggung Jawab yang Pasti Akan di Pertanggung Jawabkan di Hadapan Tuhan

Gambar
  K enalin ni sis, temen gw jomblo =D Allah menjanjikan rumah di surga ketika kita mampu menjodohkan dua insan sampai pernikahan. Janji Allah itu nyata dan kita harus percaya, karena menikah adalah ibadah. Saat kita mampu menjadi perantara jodoh alangkah baiknya dibarengi dengan niat ibadah juga, tidak asal menjodohkan.  Menikah dilakukan sekali seumur hidup, maka sudah seharusnya juga kita dapat mencarikan pendamping yang berahlak dan beragama baik. Zaman sekarang banyak yang berniat menjodohkan rekan atau saudara tapi tidak dengan niat serius ataupun niat ibadah sehingga banyak yang terlihat memperkenalkan dengan calon yang asal asalan. Ketika ditanya latar belakangnya atau perilakunya, mereka tidak bisa menjawab.  Sahabat.. soal jodoh itu sangat sensitif, apalagi untuk wanita atau pria yang sudah sangat ingin berumah tangga. Jika tidak berniat mempersatukan karena ibadah lebih baik jangan. Ada baiknya jika kita mempunyai niat baik jangan setengah setengah. Apabila

Hadiah Untuk Umi

Gambar
Ini kali pertama saya memberikan sebuah hadiah untuk orangtua, khususnya untuk Umi yang sudah melahirkan dan membesarkan saya. Malu rasanya saya sebagai anak tidak dapat membalas segala kebaikan beliau selama ini. Hadiah ini memang tidak seberapa, tapi saya tau Umi akan senang menerimanya. Saya sedih ketika melihat diri saya sendiri memamerkan sebuah barang mahal kepada beliau dan beliau sangat senang, senang karena anaknya sudah mampu membeli semua kebutuhannya sendiri, senang karena anaknya kini sudah bisa menghasilkan uang, itu saya pikir. Jauh sekali terlihat muka iri pada guratan wajah tua beliau. Suatu hari saya melihat beliau kesulitan melihat tulisan saat akan mengetik atau menghitung menggunakan handphone jadulnya, sedih karena saya sebagai anak selama ini tidak peka. Saya teringat ketika saya kehilangan handphone , beliau membelikan yang baru dengan menggunakan uang belanjanya, dia kumpulkan selama 2 bulan sampai bisa membelikan handphone baru saat itu. Yaaa . . dia tidak i