Dibatas Ikhlas

25 Juni 2023

Malam ini aku mendapati kabar bahwa teman seperjuangan inseminasiku berhasil hamil, ada rasa bahagia namun juga ada rasa kecewa yang turut campur. Kecewa sama diri sendiri, dan ada banyak pertanyaan yang hadir di isi kepala, rata-ratanya pertanyaan itu banyak kata diawali dengan tanda tanya Kenapa. Kenapa dia bisa aku engga, kenapa dia begini aku begitu, kenapa kenapa kenapa. Tak terasa air mata mengalir deras, didampingi sosok minim perduli, kuat cueknya. Emang sih bener yang dibilang, kenapa harus nangis, kenapa harus sedih. Bukankah itu semua sudah terlewati. Jujur sebagai manusia biasa yang banyak mau namun minim effort, ada rasa cemburu, kenapa ya dia dikasih kok aku engga, apa doaku kurang panjang, apa dosaku terlanjur menggunung dan belum sepadan dengan banyaknya permintaanku ? Tapi dipikir-dipikir diluar sana banyak kok pendosa yang malah dengan mudahnya mendapatkan apa yang mereka mau, kenapa aku sulit. Jodohku datang terlambat, kali ini keinginanku mendapatkan buah hati pun diperlambat. Secara gk sadar aku berpikir seperti itu saja sudah menambah panjang dosaku.

Semenjak kejadian insemku gagal, aku sudah tidak pernah lagi meminta perkara anak terlalu gimana gimana, aku cuma minta diampuni segala dosaku aja. Perihal anak, dikasih syukur, engga yasudah .. aku gak mau maksa.

Rasanya egois memaksakan sosok manusia itu hadir ke dunia, padahal kita tau dunia itu seperti ini, tapi kan katanya kita harus ikhtiar yaaa, semua yang aku lakukan merupakan bentuk ikhtiarku sebagai manusia saja.

Aku manusia biasa yang ada lelah, kecewa, marah, tapi semua harus tetap berjalan, aku masih harus kerja, masih harus bersosialisasi, masih banyak orang yang mungkin butuh bantuanku, masih banyak juga kucing-kucing liar yang perlu pertolonganku.

Semua ditelan aja, aku berusaha percaya bahwa semua akan indah pada waktunya. Indah pada waktunya ? Kapan ? Sampai aku harus bercucuran air mata dan bertambah panjang dosaku, dosa yang sepanjang ikhlas yang aku jalani dibarengi dengan marah, kesal dan kecewa ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Inseminasiku sebagai Pejuang Garis Dua

Wahai Hamba Allah yang Menyakitiku Dengan Terlalu, Kehadiran dan Maafmu Datang di Waktu yang Tidak Tepat