Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Antara karir atau anak

Gambar
Siang tadi saya dapat pesan kalo teman kantor saya memutuskan untuk resign dan bertanya bagaimana dengan pendapat saya. Namanya Indri, dia baru saja memiliki jagoan yg saat ini usianya sudah masuk bulan ke 3. Dia bingung dengan kondisinya saat ini,bulan depan masa cutinya sudah habis dan dia harus kembali untuk bekerja,tapi ada kendala karna sampai detik ini dia belum jg menemukan pengasuh yang harus menjaga anaknya selama dia bekerja. Mungkin jika saya ada di posisi nya jg akan bingung,dilain sisi dia masih ingin berkarir tp disisi lain dia tidak mungkin meninggalkan anaknya dengan orang-orang yg belum dia percaya. Memang perjuangan ibu sangat berat,dulu yang saya tau dia tipikal wanita yang cuek tapi setelah dia memiliki momongan dia mampu mengambil keputusan yang saya pikir pasti tidak mudah buat dia. Saya tau dia orang yang sering bosan dirumah,bisa dibayangkan bagaimana hari-hari dia yang biasa sibuk dikantor mengurus direksi sebagai sekertaris harus full dirumah ngurus anak,gk ga

HATI-HATI DENGAN IMING-IMING POTONGAN HARGA

Gambar
MATAHARIMALL.COM adalah on line shop yang saat ini sedang banyak dibicarakan dan mampu menyaingi online shop lainnya seperti LAZADA & BLIBLI.COM. Kelebihan online shop ini adalah mereka memberikan kemudahan transaksi dengan cicilan 0% untuk jangka 3bulan sampai 1tahun dan dapat digunakan untuk seluruh barang. Mulai dari harga cicilian puluhan ribu sampai jutaan per bulan. Saya mencoba berbelanja dengan mendaftarkan email sebagai member baru dan mendapatkan voucher 50 ribu. Berikut emailnya : Voucher 50 rebu Dapat dilihat dan perlu saya cantumkan kembali syarat & ketentuan dalam penggunaan voucer tsb : 1.        Voucher berlaku dari tanggal 9 hingga 30 September 2015 2.       Berlaku untuk pembelanjaan minimum Rp200.000,- 3.       Voucher berlaku untuk semua kategori produk kecuali makanan & minuman 4.       Voucher tidak dapat digabungkan dengan promo voucher lainnya 5.       Voucher tidak dapat diuangkan Apabila ditemukan bukti kecurangan

Kepergianmu "bahagiaku"

Gambar
Dengan jelas kuingat hari perpisahan kita Hari dimana kau putuskan untuk menyudahi yang sudah-sudah Hari dimana kau undur diri dari setengah perjalanan kita Hari dimana kau minta aku pergi sejauh-jauhnya Hari dimana kau memilih untuk mengakhiri perjuangan kita Layaknya manusia biasa... Sudah pasti aku terluka Sudah pasti aku menangis sejadi-jadinya Sudah pasti aku membencimu sebenci-bencinya Kumaknai keputusanmu dengan piciknya fikiranku Kuanggap kau tak setia Seketika semua menjadi gelap. Dalam kelalaian dan ketidakberdayaanku Samar-samar kudengar adzan berkumandang pada senja Segera kuseka airmataku Sembari terisak,kusebut namaNya Kubuka kembali surat cinta Tuhanku Yaa Allah,sudah terlalu lama aku tidak bermesraan denganMu Sudah terlalu lama aku tak peduli padaMu Sudah terlalu lama aku mengkhianatiMu Sudah terlalu lama aku menghambakan diri pada hambaMu Kini kembali KAU tarik dia dari hidupku Membuatku tersadar KAU sangat merindukanku KAU cemburu Karna ak

Surat Untuk Umi

Gambar
" Umi pagi ini aku anakmu harus pergi berangkat mencari rezeky yang sudah Allah titipkan dengan rasa sedih yang mendalam. Umi tau kenapa aku sedih . . karena pagi ini aku melihat didapur dengan muka masam seakan menahan amarah yang mungkin karena semalam aku bersikap marah karena kecewa kepada kakakku dan mengharuskan aku pergi meninggalkan rumah dan tidur dirumah kakakku yang kedua. Maafkan aku umi, maafkan aku jika aku masih sering membuat umi marah dan kecewa. Aku sangat sayang umi, detik ini pun air mata ini tak dapat kuhentikan ketika aku harus menyebut nama umi dalam tulisanku. Ntah bagaimana caranya aku menyampaikan surat ini langsung padamu umi. Aku belum bisa membahagiakan umi ataupun bapak sepenuhnya, aku masih bersikap tidak sabar dalam menghadapi kalian. Umi semakin menua, aku tidak tau bagaimana rasanya tanpa umi dihidupku, mungkin aku bisa kuat tanpa kekasih yang aku sayangi, tapi aku tidak akan mungkin mampu hidup tanpa umi. Bagaimana caranya agar aku mampu membahag