Kepergianmu "bahagiaku"

Dengan jelas kuingat hari perpisahan kita
Hari dimana kau putuskan untuk menyudahi yang sudah-sudah
Hari dimana kau undur diri dari setengah perjalanan kita
Hari dimana kau minta aku pergi sejauh-jauhnya
Hari dimana kau memilih untuk mengakhiri perjuangan kita
Layaknya manusia biasa...
Sudah pasti aku terluka
Sudah pasti aku menangis sejadi-jadinya
Sudah pasti aku membencimu sebenci-bencinya
Kumaknai keputusanmu dengan piciknya fikiranku
Kuanggap kau tak setia
Seketika semua menjadi gelap.
Dalam kelalaian dan ketidakberdayaanku
Samar-samar kudengar adzan berkumandang pada senja
Segera kuseka airmataku
Sembari terisak,kusebut namaNya
Kubuka kembali surat cinta Tuhanku
Yaa Allah,sudah terlalu lama aku tidak bermesraan denganMu
Sudah terlalu lama aku tak peduli padaMu
Sudah terlalu lama aku mengkhianatiMu
Sudah terlalu lama aku menghambakan diri pada hambaMu
Kini kembali KAU tarik dia dari hidupku
Membuatku tersadar
KAU sangat merindukanku
KAU cemburu
Karna aku lebih mencintai ciptaanMU daripada Penciptaku
Ampuni aku Yaa Allah
Ampuni aku
Kini aku berjanji dihadapanMu
Dalam tipisnya imanku
Dalam ketidaksempurnaan sujudku
Dalam rendahnya pengetahuanku tentangMU
Kuputuskan untuk pergi darinya
Melupakan segala hal yg pernah ada
Akan kulenyapkan semua kenangan bersamanya
Kelak akan kuceritakan padanya
Bahwa kepergiannya mengandung hikmah
Untukmu wahai hamba Allah yg menyakitiku dengan terlalu
Terima kasih karnamu aku lebih mengenal Tuhanku
Terima kasih karnamu aku telah menemukan kebahagiaanku
Terimakasih karnamu aku bisa lebih dekat dengan Rabb-ku
Maaf,aku tlah menghijrahkan hatiku
Dirimu tak lagi jadi nomor satu
Karna ada DIA yg lebih berhak menyandang angka satu dalam hidup dan matiku
Jika kelak kau menyadari arti hadirku
Jangan lagi kau minta hatiku yang dulu
Karna kau pernah membuatnya kalah telak
Mintalah hatiku pada Tuhanku
Atas nama hijrahku
Hari ini,esok dan selamanya
Hatiku mutlak MilikNya ❤❤



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wahai Hamba Allah yang Menyakitiku Dengan Terlalu, Kehadiran dan Maafmu Datang di Waktu yang Tidak Tepat

Pengalaman Inseminasiku sebagai Pejuang Garis Dua

Kami Masih Berjuang