Yang Terbaik Yang Menyakitkan

Hari ini tanggal 30 Juli 2015 kali pertama saya pulang telat dikantor. Saya bingung mau ngapain, kerjaan beres tapi pulang males, dan terpikirlah saya untuk buat sebuah blog dimana saya bisa bebas mencurahkan suka dan duka kisah hidup diranah yang saya pikir sudah paling tepat, tidak berkoar2 di medsos yang mungkin bikin orang males juga liatnya. 

Memang gk ada yang menarik si saat ini tapi ada sebuah pengalaman hidup yang ingin saya bagi dengan orang lain yaitu kisah cinta saya yg berakhir amat tragis. Awal mula saya mengenal cinta amatlah sangat indah, bahkan saya tidak perduli baik buruk yang orang lain bilang. Usia saya saat ini tepat menginjak angka 25 tahun, usia yang cukup matang untuk wanita. Satu tahun lalu tepat nya di bulan Mei saya bertemu dengan sosok pria yang sangat amat baik, mencintai keluarganya, sosok sempurna saat itu saya menilainya. 

Lalu kami menjalin sebuah hubungan layaknya wanita dan pria dewasa yang sama-sama mencari sosok pendamping. Selama satu tahun itu dia memperlakukan saya bak permaisuri dan wanita paling sempurna didunia ini, saya menaruh harapan sangat besar saat itu. Saya berdoa setiap waktu dan memohon 'Tuhan tolong jangan akhiri kebahagian ini .. " begitu setiap waktu. Kami bahagia, harapan pun semakin besar untuknya, tidak hanya saya tapi keluarga pun menyimpan harapan yang amat sangat besar padanya. 

Sampai suatu ketika, sosok idaman itu tiba-tiba hilang seketika. Dia yang tidak pernah absen untuk menanyakan keadaanku, keberadaanku dan hal-hal sepela lainnya seketika hilang begitu saja, entah apa yang terjadi, kami tidak pernah bermasalah, hubungan kami baik-baik saja, bahkan kami punya rencana besar untuk hubungan ini. 

Dia berubah menjadi dingin, berubah menjadi sangat tidak perduli dan saya melihat seperti bukan orang yang saya kenal sebelumnya. Lalu hubungan kami berakhir, tepatnya dia menyerah dan mengakhiri hubungan kami. Betapa hancurnya hati saya saat itu, harapan yang saya pupuk teramat dalam seketika hancur begitu saja. 


Dia datang dalam hidup saya sedemikian baiknya tapi dia pergi dalam hidup saya sedemikian jahatnya. Tidak ada kesempatan saya untuk mengetahui ada apa dengan kita, apa salah saya sampai dia setega itu memperlakukan orang yang pernah dia cintai selama ini. Lebih menyakitkan lagi ketika saya sadar bahwa dia telah memblokir semua akses komunikasi kita, ini terlihat jelas betapa dia ingin menghindari saya. 

Saat itu yang saya rasakan adalah penghinaan, dia memperlakukan saya bagaikan sampah yang bisa kapan saja dia buang. Benar benar tak ada kesempatan saya untuk meminta penjelasan. Hubungan yang kami jalani selama ini tak berarti apapun, dia pergi tanpa belas kasihan. Tak perduli seberapa sakitnya hati ini, tak perduli seberapa besar saya mencintainya. 

Hari berganti hari, saya coba iklaskan apa yang terjadi, mungkin Tuhan tidak menyukai saya begitu menghambakan manusia. Memang menyakitkan dan amat menyakitkan, kehilangan orang yang amat dicintai dan merelakan dia pergi adalah bukan hal mudah. Saat ini yang saya tau dia sudah memiliki kekasih baru, hanya selang 3 bulan secepat itu dia kembali merajut cinta dengan wanita lain. Memang saat ini keadaan saya jauh amat baik, saya sudah iklas dan sedikit demi sedikit mencoba untuk tidak perduli dan melupakan semua yang pernah terjadi. Inilah cara Tuhan membuka mata saya, benar lah apa yang Tuhan janjikan " Baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah ". 

Terimakasih Tuhan, Kau telah menunjukan kuasaMu . .
Biarlah semua menjadi pelajaran hidup yang tidak saya dapatkan dibangku sekolah dan ini merupakan moment dimana saya mendapatkan simpati dan support dari orang orang terdekat. Inilah yang saya sadari bahwa selama ini saya telah menyianyiakan mereka demi orang yang salah. Terimakasih atas pengalaman yang amat sangat berharga dengan banyaknya hal yang harus saya korbankan selain perasaan, setidaknya saya menjadi tau apa arti cinta yang sesungguhnya, mempunyai banyak teman serta bakat terpendam saya dapat tersalurkan melalui blog ini. Thankyousomuch :)



Komentar

  1. Terharu banget baca kisah ini.
    Tetap semangat bro.
    Ini pelajaran yang sangat berharga gak cuma buat lo, tapi juga buat orang yang tahu kisah ini.

    BalasHapus
  2. aahhh yudhaa.. sediih bgt.. gw jg ngerasain hal yg sama.. tpi, semua yg terjadi pasti yg terbaik 😊
    semangaaaatttt..

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. halo yudha salam kenal . haha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wahai Hamba Allah yang Menyakitiku Dengan Terlalu, Kehadiran dan Maafmu Datang di Waktu yang Tidak Tepat

Pengalaman Inseminasiku sebagai Pejuang Garis Dua

Kami Masih Berjuang