Surat Terbuka Untukmu Wahai "Burung Biru" yang Menuntut Keadilan



 
Taxi Reguler VS Taxi Online Via http://bintang.com

 
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ
Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syuraa: 27)


Dear para pejuang keadilan,

Apa kabar kalian hari ini ?

Setelah kemarin tanggal 22 Maret 2016, 
kalian melakukan demo di Jakarta dengan memilih untuk mogok kerja seharian. Tepatnya hari Selasa kami masyarakat Indonesia kehilangan transportasi berwarna biru  yang setia menemani kami keliling Ibu Kota ditemani senyum ramah sang pengemudi
Ada apa dengan kalian wahai para pencari rezeky ? 
Apa yang kalian tuntut ? 
Apakah kalian memperebutkan kami sebagai penumpang karena lebih banyak memilih aplikasi ojek ataupun taxi online ? 
Apakah kalian lupa jika Tuhan telah memberikan rezeky sesuai dengan takarannya masing – masing  tanpa kurang sedikit pun apalagi tertukar dengan rezeky orang lain.

Lalu apa yang kalian dapatkan setelah berdemo seharian ? 

Puaskah telah memukuli bahkan membuat pesaing kalian ketakutan ?

Hari itu kalian membuat kami yang sama – sama harus bekerja terpaksa kembali kerumah  karena akses jalan kami telah diblokir.
Kalian telah sepakat untuk berdemo dijalan tol dengan memarkirkan mobil – mobil kalian  sehingga membuat kami kesulitan untuk lewat. 
Kalian tahu hari itu mungkin ada ibu yang sedang hamil dan harus segera melahirkan ?
Apakah pernah terpikir dalam benak kalian jika hari itu ada nyawa yang harus segera diselamatkan ? 

Mungkin emosi kalian membuat pikiran dan hati nurani kalian tertutup,  mungkin kalian berpikir bahwa hari itu hanya milik kalian, tak perduli apapun yang terjadi.  Keadilan yang kalian perjuangkan sesungguhnya lebih banyak mudaratnya dibanding manfaatnya,
kalian telah bersikap sombong dengan cara menutup mata pencaharian orang lain dengan cara anarkis, kalian melakukan pemukulan, perusakan bahkan sampai menimbulkan korban.

Setan apa yang merasuki kalian ?

Apakah kalian lupa bahwa mereka para ojek dan taxi online sama – sama orang yang sedang berjuang mencari rezeky ? 
Mereka sama seperti kalian memiliki istri dan anak yang harus dinafkahi.
Jika kalian menuntut mata pencaharian mereka ditutup lalu bagaimana dengan anak dan istri mereka dirumah ? 
Jika istri – istri kalian menuntut pendapatan lebih bahkan ada yang mengancam minta cerai.
Apakah kalian akan menjamin kelak jika Tuhan menurunkan harta milyaran rupiah  mereka tidak akan meninggalkan kalian?

Kalian lupa hakikatnya berumah tangga ?
Kalian lupa tugas pemimpin rumah tangga yang harus dihargai dan dihormati ? 
Surga istri ada pada suami, maka mengapa kalian harus takut dengan ancaman mereka. 
Takutlah pada ancaman Allah setelah kalian berbuat zalim kepada sesama manusia. 
Sadarilah bahwa rezeky, maut, jodoh telah diatur oleh Allah sebelum napas ditiupkan dalam raga kita, 
rezeky setiap manusia berbeda dan tidak akan pernah tertukar,
 SEKALI LAGI “ REZEKY SUDAH DIATUR DAN TIDAK AKAN TERTUKAR “
Sikap kalian membuat istri dan anak dirumah gemetar ketakutan.
Takut suami atau ayah mereka jadi korban anarkis
Takut jika kalian tiba – tiba jadi tersangka atas perbuatan yang mungkin tidak kalian lakukan.
Mereka tak henti berdoa memohon perlindungan Allah untuk kalian.
Tapi disana kalian dengan sangat arogan mengacungkan senjata tajam kepada siapa pun yang kalian temui
Menghadang transpotrasi untuk berhenti beroperasi bahkan menurunkan penumpang  yang tak berdosa ditengah jalan.

Lalu masih dihari yang sama, pemimpin perusahaan kalian membuat kebijakan 
bahwa penggunaan taxi biru besok dalam waktu 24 jam bebas biaya alias gratis.

Ini maksudnya apa ? 
Dalam rangka apa ? 
Setelah kemarin kami dirugikan dengan peristiwa tersebut lalu besok kami dijanjikan naik gratis.

Saya rasa masyarakat Indonesia sudah cukup pintar,  mereka bukan anak kecil yang bisa dimarahi lalu dijanjikan naik odong – odong gratis selama 24 jam. 

Kami masyarakat Indonesia tidak sebodoh itu, mengapa kejadian ini bisa terjadi ? 
Kemana pemimpin kalian saat itu ?

Tuhan hanya tersenyum melihat perilaku kalian, padahal janji Tuhan itu nyata tapi kalian mengingkari bahkan melupakannya.
Berpikirlah dengan kepala dingin, jangan biarkan setan merasuki pikiran dan hati kalian  sampai kalian mati rasa bahkan tak berperasaan.
Jika kalian bangga telah membuat pesaing kalian terluka bahkan ketakutan,  bukan hal sulit bagi Tuhan untuk menurunkan kemurkaanNya

Jika Tuhan sudah berkehendak sungguhlah apapun bisa terjadi saat itu. 
 Hanya saja Tuhan terlalu sayang kepada kalian,  sehingga Dia memberikan kesempatan untuk kalian bertaubat dan intropeksi diri. 


Salam Damai,





Masyarakat Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wahai Hamba Allah yang Menyakitiku Dengan Terlalu, Kehadiran dan Maafmu Datang di Waktu yang Tidak Tepat

Pengalaman Inseminasiku sebagai Pejuang Garis Dua

Kami Masih Berjuang