- NIKAHI AKU ATAU KITA PUTUS -
Cintamu membusuk dua purnama...
Sebab menunggumu tanpa ikatan hanya menjadikanku seorang pesakitan.
Berulangkali aku berkata "menikahlah denganku" tetapi jawabanmu " tunggu hingga siap lahir batin...untuk sementara ini cukuplah pacaran...!!!"
Awalnya aku mengangguk sepenuh takzim dengan satu alasan purba bahwa " aku terlanjur mencintaimu ", hingga pada akhirnya ku sadari kerdil sekali kelelakianmu yang mengikat langkahku menemukan jodoh terbaik hanya dengan pacaran.
Ini memang kebodohanku, terlalu bodoh di perdaya bujuk rayumu yang menyamakan pacaran dengan pernikahan sehingga harus ku tebus dengan kesetiaan.
Padahal banyak lelaki yang mendekatiku, berniat menikahiku dan memantaskan diri untuk bersanding denganku..namun semua ku abaikan karena aku selalu terjebak pada perasaan.
Perasaan bersalah jika aku memilih lelaki lain untuk jadi pendamping hidupku sedangkan saat ini aku masih menjadi pacarmu..!!!
Aku sudah lelah jadi perempuan dungu, menunggu untuk sesuatu yang tak pasti, sebab... setiap kali ku tanya perihal pernikahan kau selalu cari alasan.
Jika
memang kau mencintaiku...tidak ada alasan membuatku harus menunggu dua
purnama untuk menghalalkanku menjadi pendamping hidupmu.....!!!!
Pikirkanlah itu . . . bukankah lelaki di beri kelebihan akal sedangkan wanita memiliki kelebihan rasa tetapi aku merasa dirimu hanya menggunakan akal bulusmu untuk membodohiku.
Sungguh engkau salah kaprah memanfaatkan kelebihan akalmu, membodohi orang yang kau cintai dengan alasan yang tidak masuk akal, apalagi menyangkut kesiapan lahir dan batin tanpa konsep yang jelas, itu jelas suatu tindakan terstruktur, masif dan terencana.
Terstruktur * bahwa hanya dengan modal kata-kata kau mampu untuk mengikatku untuk setia.
Masif * karena gerakan gencarmu meyakinkanku lewat kata-kata begitu luar biasa.
Terencana * sebab aku seolah-olah cadangan yang siap pakai untuk berbagi keluh kesah meski belum menjadi istri yang sah secara agama.
Aku mau bertanya "yang dikatakan siap lahir batin itu seperti apa...??? Punya rumah mewah...harta berlimpah...dirimu jadi pejabat..atau seperti apa..???!!!
Jadi jelas, aku harus bersikap
apa..?? jika saat ini dirimu berkata masih pengangguran maka menunggumu
jadi konglomerat begitu...sama halnya mengharap seribu candi di bangun
dalam satu malam...!!!
Jika alasanmu belum punya modal untuk menikah, coba kau fikirkan "selama kita menjalin hubungan berapa kali dalam satu minggu dirimu meneleponku ?? lebih dari tiga kali dan jika itu dihitung berkisar sepuluh ribu rupiah lalu kalikan sekian tahun kita pacaran maka sudah lebih dari cukup untuk jadi mahar.
Lalu kerap juga
dirimu mentraktirku makan, satu porsi sekurang-kurangnya lima belas ribu
kalikanlah sekian ratus kali dirimu mentraktirku sudah cukup untuk
mengundang penghulu, belum lagi uang bensinmu, lalu kado ulangtahunku
yang kerap kau berikan padaku. Apakah ini tidak lebih dari cukup untuk
melamar dan menikahiku...???!!!!
Sudahlah...jangan bohongi aku lagi...aku sudah lelah...!!! Katakan saja target siap lahir dan batinmu kapan...??? satu tahun...dua tahun..atau tiga tahun...??? Jika lebih dari empat tahun itu konyol namanya.
Maaf...ada luka yang tertinggal di dadaku karena kekerdilan kelelakianmu...dan kini aku berikan somasi padamu :
"...NIKAHI AKU SEGERA atau KITA PUTUS..."
Sebab aku malas menunggu lelaki yang tidak punya pendirian....
Terimakasih atas keputusan terbaik yang kau ambil, mengakhiri hubungan kita tanpa harus aku yang menyakiti.
Komentar
Posting Komentar